BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kurikulum merupakan sesuatu yang sangat
diperlukan dalam dunia persekolahan. Tanpa adannya sebuah kurikulum, dapat
dipastikan proses pendidikan tidak akan terarah dan mencapai tujuan yang
diharapkan. Dalam kurikulum harus memuat pernyataan tujuan, menunjukan
pemilihan dan pengorganisasian bahan pelajaran serta rancangan penilaian hasil
belajar. Salah satu hal yang sangat penting dalam kurikulum adalah Organisasi Kurikulum Pengertian organisasi
kurikulum merupakan pola, bentuk, atau desain bahan kurikulum yang disampaikan
kepada murid-murid, merupakan dasar yang sangat penting dalam pembinaan
kurikulum dan bertalian erat dengan tujuan program pendidikan yang hendak dicapai, karena bentuk kurikulum
menentukan bahan pelajaran, urutannya dan cara penyajiannya kepada murid.
Tujuan dari organisasi
kurikulum untuk mempermudah siswa dalam
melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
efektif. Organisasi kurikulum sangat terkait dengan pengaturan bahan ajaran
yang ada di dalam kurikulum, sedangkan yang menjadi sumber bahan pelajaran
dalam kurikulum adalah nilai budaya, nilai social, aspek siswa dan masyarakat
serta Iptek.
Melalui organisasi
kurikulum ini, guru dan pengelola pendidikan akan memiliki gambaran yang jelas
tentang tujuan program pendidikan, bahan ajar, metode penyajian materi, serta
peran guru dalam pembelajaran. Oleh karena itu pada makalah ini kita akan
mempelajari seluk beluk pengorganisasian kurikulum.
B. Rumusan
Masalah
a.
Pengertian pengorganisasian
kurikulum
b.
Tujuan
organisasi kurikulum
c.
Jenis-jenis
organisasi kurikulum
d.
Kelebihan
jenis-jenis organisasi kurikulum
e.
Kekurangan
jenis-jenis organisasi kurikulum
C. Tujuan
Penulisan
Ada pun tujuan makalah ini adalah :
a. Menjelaskan
pengertian pengorganisasian kurikulum
b. Menjelaskan
tujuan organisasi kurikulum
c. Menjelaskan
jenis-jenis organisasi kurikulum
d. Menjelaskan
kelebihan jenis-jenis organisasi kurikulum
e. Menjelaskan
kekurangan jenis-jenis organisasi kurikulum
f. Memenuhi
salah satu tugas kelompok dan diskusi dari mata kuliah Manajemen Kurikulum.
D. Metode penulisan
Dalam penulisan makalah ini metode yang
digunakan adalah deskriptif ,sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah dengan cara searching dari internet dan mengambil referensi-referensi
buku.Penyusunan mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan materi ini dari
buku-buku yang telah direferensi oleh dosen mata kuliah Manajemen Kurikulum
serta buku-buku referensi tambahan yang didapat di perpustakaan.
E.
Sistematika penulisan
Untuk
memudahkan makalah ini, pemakalah membagi menjadi tiga, yaitu :
I.
Pendahuluan yaitu, latar belakang
masalah, pembatasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika
penulisan.
II.
Pembahasan yaitu, pengertian
pengorganisasian kurikulum, tujuan organisasi kurikulum, jenis-jenis organisasi
kurikulum, kelebihan dari masing –masing organisasi kurikulum dan kekurangan
dari organisasi kurikulum
III.
Penutup dan daftar pustaka
BAB II
KAJIAN TEORI
A.
Pengertian organisasi kurikulum
Organisasi adalah suatu kelompok social
yang bersifat tertutup atau terbuka dari / terhadap pihak luar, yang diartur
berdasarkan aturan tertentu, yang dipimpin/ diperintah oleh seorang pemimpin
atau seorang staff administatif yang dapat melaksanakan bimbingan secara teratur
dan bertujuan.[1]
Kurikulum merupakan segala upaya sekolah
untuk memengaruhi siswa agar dapat belajar, baik dalam ruangan kelas maupun
diluar sekolah.[2]
Kurikulum sebagai semua kegiatan yang diberikan kepada siswa dibawah tanggung
jawab sekolah.[3]
Organisasi kurikulum merupakan pola atau desain bahan kurikulum
yang tujauannnya untuk memepermudah siswa dalam memepelajari bahan pelajaran
serta mempermudah siswa dalam melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran
dapat di capai secara efektif. [4]Organisasi
kurikulum sangat terkait dengan pengaturan bahan pelajaran yang ada dalam
kurikulum, sedangakan yang menjadi sumber bahan pelajaran dalam kurikulum
adalah nilai budaya, social, aspek siwa dan masyarakat, serta iptek.
Organisasi kurikulum adalah struktur
program kurikulum yang berupa kerangka umum program-program pengajaran yang
disampaikan kepada peserta didik guna tercapai tujuan pendidikan atau
pembelajaran yang ditetapkan. Organisasi kurikulum merupakan azas yang sangat
penting bagi proses pengembangan kurikulum dan berhubungan erat dengan tujuan
pembelajaran, sebab menentukan isi bahan pembelajaran, menentukan bentuk
pengalaman yang akan disajikan kepada peserta didik dan menentukan peranan
pendidik dan peserta didik dalam implementasi kurikulum.
Organisasi kurikulum terdiri dari mata
pelajaran tertentu yang secara tradisional bertujuan menyampaikan kebudayaan
atau sejumlah pengetahuan, sikap dan keterampilan yang harus diajarkan kepada
peserta didik. Setiap organisasi kurikulum memiliki keunggulan dan kelemahan
masing-masing baik yang bersifat teoritis maupun praktis. Implementasi
kurikulum di pengaruhi dan bergantung kepada bebrapa factor terutama guru,
kepala sekolah, sarana belajar, dan orang tua murid.
Setelah beberapa ahli mengemukakan
pendapatnya tentang pengertian dari organisasi kurikulum, arti kurikulum, dan
arti dari organisasi di atas, maka pemakalah membuat suatu kesimpulan bahwa
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi, bahan
pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Organisasi kurikulum adalah
suatu bentuk pola atau desain dari bahan kurikulum yang bertujuan untuk
mempermudah siswa dalam mempelajarinya serta mempermudah siswa dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran secara efektif.
BAB
III
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
PENGORGANISASIAN KURIKULUM
Pengorganisasian kurikulum merupakan perpaduan
antara dua kurikulum atau lebih sedemikian hingga menjadi suatu kesatuan yang
utuh, dan dalam aplikasi pada kegatanbelajar mengajar di harapkan dapat
mnggairahkan proses pembelajran sereta pembelajaran menjadi lebih bermakna
karena senantiasa mengkaitkan dnegan kegiatan praktis sehari-hari sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Curriculum shall
mean here: all the experiences which students have under the auspics of the
scholl[5].
Istilah kurikulum disini dapat berarti: semua pengalaman yang dimiliki siswa
dengan bantuan sekolah. Dari definisi tersebut, sebenarnya merupakan suatu pengertian yang cukup luas menyangkut sebagian
besar aspek yang berhubungan dengan kegiatan disekolah pada umumnya. Pengertian
kurikulum yang lebih khusus kurikulum adalah seperangkat pokok –pokok materi
ajar yang direncanakan untuk member penglaman tertentu kepada peserta didik
agar mampu mencapaitujuan yang ditetapkan. [6]
Pengorganisasian dapat dilihat dari 2 pendekatan,
yakni secara struktural dalam konteks manajamen, dan secara fungsional dalam
konteks akademik atau kurikulum. Pengorganisasian kurikulum seharusnya dilihat
dari kedua pendekatan tersebut, yakni dalam konteks manajemen dan dalam konteks
akademik. Organisasi adalah suatu kelompok social yang bersifat tertutup atau
terbuka dari / terhadap pihak luar, yang diartur berdassarkan aturan tertentu,
yang dipimpin/ diperintah oleh seorang pemimpin atau seorang staff administatif
yang dapat melaksanakan bimbingan secara teratur dan bertujuan.
Suatu
organisasi sangat diperlukan untuk melaksanakan proses manajemen, yakni :
a.
Organisasi perencanaan kurikulum, yang
dilaksnakan oleh suatu lembaga pengembang kurikulum, atau suatu tim pengembang
kurikulum.
b.
Organisasi dalam rangka pelaksanaan
kurikulum, baik pada tingkat daerah maupun pada tingkat sekolah atau lembaga pendidikan
yagn melaksankaan kurikulum.
c.
Organisasi dalam evaluaisi kurikulum
aygn melibatkan berbagai pihak dalam proses evaluasi kurikulum
Pada masing-masing jenis organisasi
tersebut dilaksanakan oleh suatui sususnan keperngurusan yang ditentukan sesuai
dengan struktur organisasi dengna tugas- tugas pekerjaan tertentu. Secara
akademik, oraganisasi kurikulum di kembangkan dalam bentuk-bentuk oraganisasi,
sebagai berikut:
a. Kurikulum
mata ajaran, yang terdiri dari sejumlah mata ajaran secara terpisah.
b. Kurikulum
bidang studi, yang memfungsikan beberapa mata ajaran sejenis.
c. Kurikulum integrasi, yang menyatukan dalam memusatlkan
kurikulum pada topic atau masalah tertentu.
d. Core
Curriculum, yakni kurikulum yang disusun berdasarkan masalah dan kebutuhan
siswa.
Bentuk-bentuk kurikulum disusun menurut pola
organsisai kurikulum dengan struktur, urutan, dan ruang lingkup materi
tertentu.
B. TUJUAN
ORGANISASI KURIKULUM
1. Untuk
mempermudah siswa dalam mempelajari
bahan pelajaran.
2. Mempermudah
peserta didik dalam melakukan kegiatan pembelajaran.
3. Dapat
melayani keragaman kemampuan, kebutuhan, minat dari peserta didik.
C. PROSEDUR
PENGORGANISASIAN KURIKULUM
Dalam organisasi kurikulum ada beberapa factor yang
perlu diperhatikan, yakni ruang lingkup (scope), urutan (sequence), penempatan bahan
(grade placement).
1. Ruang
lingkup bahan, adalah keseluruhan materi pelajaran dan pengalaman yang akan
diberikan dari suatu bidang studi mata pelajaran atau dari suatu pokok bahasan
tertentu.
2. Urutan
bahan, adalah penyusunan bahan pelajaran menurut aturan tertentu secara
berurutan, menunjukan sistematika dan merupakan penyampaian serta penangkapan
oleh para siswa.
3. Penempatan
bahan, adalah penempatan satu atau beberapa bahan pelajaran untuk kelas
tertentu.
Pengorganisasian
kurikulum terdapat beberapa prosedur yang meliputi:
1. Prosedur
pembelajaran, pemilihan isis kurikulum didasarkan atas materi yang terkandung
di dalam buku pelajaran atau sejumlah buku pelajaran yang telah dipilih oleh
sebuah panitia tertentu.
2. Prosedur
survey, pendapat pemilihan dan pengorganisasian isi kurikulum dilakukan dengan
jalan pengadaan survey atau penelitian
terhadap pendapat dengan pihak.
3. Prosedur
studi kesalahan, prosedur ini dilaksanakan dengan jalan mengadakan analisis
terhadap kesalahan, kekeliruan, kelemahan atau kebaikan atas hasil-hasil atau
pengalaman kurikuler.
4. Prosedur
mempelajari kurikulum lainnya.
Prosedur
ini dapat disamakan dengan metode tambal sulam dengan mempelajari metode
sekolah lain, guru atau sekolah dapat menetapkan atau menetukan isi kurikulum untuk
sekolahnya sesuai dengan tujuan.
5. Analisa
kegiatan orang dewasa , diadakan studi terhadap kegiatan dalam kehidupan untuk
dipelajari oleh para siswa disekolah. Kegiatan yang dianalisis adalah kegiatan
yang berkenaan dengan pekerjaan atau
jabatan.
6. Prosedur
fungsi social, bertalian dengan prosedur analisis kegiatan masyarakat.
Masyarakat melakukan banyak fungsi social dalam kehidupannya yang bermacam dan
dibentuk nya, dan berada daerah kehidupan tertentu, fungsi yang telah
ditentukan dijadikan.
7. Prosedur
minat kebutuhan
D. JENIS-JENIS
ORGANISASI KURIKULUM
1.
Separated Curriculum
Kurikulum ini menyajikan segala bahan
pelajaran dalam berbagai macam mata pelajaran yang terpisah-pisah satu dengan
yang lainnya. Pengorganisaisan ini sudah lama dilaksanakan hingga sekarang masih banyak digunakan dalam tingkat sekolah
dasar sampai perguruan tinggi. Kurikulum ini menyajikan segala bahan pelajaran
dalam berbagai macam mata pelajaran yang terpisah-pisah satu sama lain,
terlepas dan tidak mempunyai kaitan sama sekali sehingga banyak jenis mata
pelajaran menjadi sempit ruang lingkupnya. Dalam organisasi kurikulum ini,
semua mata pelajaran yang terpisah-pisah masing-masing diberikan pada waktu
tertentu dan tidak mempertimbangkan minat, kebutuhan, dan kemampuan peserta
didik,dan semua materi yang diberikan sama.
Separated
curriculum bertujuan agar generasi muda mengenal
hasil-hasil kebudayaan dan pengetahuan manusia yang telah dikumpulkan selama
baerabad-abad agar mereka tak perlu mencari dan menemukan apa yang telah
diperoleh generasi terdahulu.[7]Organisasi
ini sudah lama digunakan dalam dunia pendidikan karena memiliki karakteristik
yang sederhana dan mudah dilaksanakan. Namun tidak selamanya yang sederhana dan
mudah mendukung efektivitas dan efesiensi pendidikan yang sesuai dengan
perkembangan social.
Dalam separated curriculum ini bahan pelajaran yang sifatnya informasi
sebagian besar akan diperoleh siswa dari buku pelajaran. Siswa akan lebih
banyak mengahafal dalam mempelajari pengetahuan yang sifatnya terlepas-lepas
sehingga kemampuan siswa kurang berkembang dan cenderung kurang mengoptimalkan
potensi siswa.
Pandangan masyarakat terhadap organisasi
separated curriculum yaitu, murid hanya tekun mendengarkan kemudian
mencatat, lalu guru memerintahkan agar bahan tersebut dipelajari bahkan di hapalkan
lalu kemudian guru membuat pertanyaan yang bahannya berasal dari buku
tersebut,dan evaluasi yang terjadi jika seorang murid dapat menjawab pertanyaan
dengan benar murid itu dapat dikatakan pandai. Namun dimasyarakat sekarang hampir
semua bahan yang disediakan dalam separated curriculum ini tidak memperhatikan
masalah kehidupan yang muncul di dalam masyarakat.
Contoh
separated curriculum:
AGAMA SBK MTK
Masing-masing mata pelajaran berdiri sendiri
|
IPA
IMLA
FIQIH AKIDAH
2.
Correlated Curriculum
Mata
pelajaran dalam kurikulum ini harus dihubungkan dan disusun sedemikian rupa
sehingga yang satu memperkuat yang lain dan melengkapi yang lain.
Contohnya: geografi berkorelasi dengan sejarah
Correlated
curriculum merupakan kurikulum yang menekankan perlunya
hubungan diantara satu pelajaran dengan mata pelajaran lainnya, tetapi tetap
memperhatikan ciri atau karakteristik tiap bidang studi. Tujuannya mata
pelajaran yang satu memperkuat mata pelajaran yang lainnya. Korelasi pada
hakikatnya adalah penyatuan beberapa mata pelajaran yang sejenis, seperti IPA
(di dalamnya ada fisika, biologi, kimia) dan IPS (geografi, ekonomi,
sosiologi,sejarah).
Ada beberapa jenis korelasi yang
sifatnya bergantung dari jenis mata pelajaran :
a. Korelasi
factual, misalnya mata pelajaran sejarah dan kesusastraan yang didalamnya
terjadi pengkorelasian dari fakta-fakta sejarah yang disajikan melalui
penulisan karangan sehinggah menambah kemungkinan siswa menikmati bacaannya.
b. Korelasi
deskriptif, misalnya mata pelajaran psikologi dapat berkorelasi dengan sejarah
atau ips dengan menggunakan prinsip yang ada dalam psikologi untuk menerangkan
kejadian-kejadian social.
c. Korelasi
normative, hamper sama dengan korelasi deskriptif perbedaanya hanya terletak pada prinsipnya yang bersifat moral social dan
etika.
d. Korelasi
okasional atau incidental, yaitu korelasi yang diadakan sewaktu-waktu bila ada
hubungannya.
e. Korelasi
etis, yaitu bertujuan mendidik budi pekerti sebagai pusat pembelajaran dalam
mata pelajaran pendidikan agama atau budi pekerti.
f. Korelasi
sistematis, korelasi yang disusun oleh guru dalam mengajar mata pelajaran yang
diajarkannnya.
g. Korelasi
informal, bentuk kerja sama dari guru mata pelajaran biologi misalnnya dengan
guru mata pelajaran
h. fisika
untuk melakukan penggabungan antara keduannya.
i.
Korelasi formal, kurikulum yang telah
direncanakan oleh guru atau tim secara bersama-sama.
j.
Korelasi meluas (broad field), merupakan
fungsi penggabungan dari beberapa bidang
studi yang memilki cirri khas yang sama dipadukan menjadi satu bidang studi.
3.
Integrated Curriculum
Yaitu kurikulum yang menyajikan bahan pembelajaran
secara unit dan keseluruhan tanpa mengadakan batas-batas antara satu mata
pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. Kurikulum ini cenderung lebih
memandang bahwa dalam suatu pokok bahasan harus intergrated atau terpadu secara
menyeluruh. Kurikulum ini memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar secara
kelompok maupun individu, lebih memberdayakan masyarakat sebagai sumber
belajar, memungkinkan pembelajran bersifat individu terpenuhi, serta dapat
melibatkan siswa dalam mengembangkan program pembelajran.
Dalam penerapan kurikulum ini guru dituntut untuk
memiliki kemampuan mengimplementasikan berbagai strategi belajar mengajar yang
sesuai dengan karakteristik kurikulum tersebut. Pembelajaran yang sering digunakan
seperti pemecahan maslalah, pengajaran unit teaching, metode proyek, dan
pendekatan tematik. Bahan pelajaran yang dipelajari siswa dirumuskan dalam
pokok bahasan berupa topic atau pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk
menyelesaikan permaslaahan yang diajukan guru. Dilihat pada prosesnya
pengembangan kurikulum ini lebih banyak dipercayakan kepada guru, orang tua,
dan siswa itu sendiri
Secara isltilah, integrasi memiliki sinonim dengan
perpaduan, penyatuan, atau penggabungan, dari dua objek atau lebih (wedawaty,
1990:26). Hal ini sejalan dengan pengertian yang dikemukakakan oleh
poerwadarminta(1997:326), integrasi adalah penyatuan supaya menjadi satu
kebetulan atau menjadi utuh.
Selanjutnya, pengertian integrasi yang di kemukakan
oleh wedawaty, dalam Darwin, (2001:16), adalah perpadauan, penyatuan,
penggabungan, dari dua objek atau lebih. Hal ini sejalan dengan pengertian yang
dikemukakan oleh poerwadarminta (1976:384), yakni integrasi adalah penyatuan
supaya menjadi suatu kebetulan atau menjadi utuh.
Dalam integrated kurikulum , pelajaran dipusatkan
pada suatau masalah atau topic tertentu, misalnya suatu maslaah dimana semua
mata pelajaran dirancang dengan mengacu pada topic tertentu.
Apa yang
disajikan disekolah, disesuaikan dengan kehidupan anak diluar sekolah.
Pelajaran disekolah membantu siswa dalam mengahadapi berbagai persoalan diluar
sekolah. Biasannya bentuk kurikulum semacam ini dilaksanakan melalui pelajaran
unit mempunyai tujuan yang mengandung makana bagi siswa yang dituangkan dal,am
bentuk masalah. Untuk pemecahan masalah, anak diarahkan untuk melakukan
kegiatan yang saling berkaitan anatara
satu dengan yang lainnya. Kurikulum ini biasanya disajikan dalam bentuk konsep
kajian Tematik. Jadi integrated itu menentukan tema yang akan dikaji.
Contoh
:
Themanya
air kajian dalam tema ini dapat dibahas
dan dilihat disemua bidang pelajaran.
AIR
|
4.
Broad fields curriculum
Adannya hubungan dari satu mata pelajaran dengan
mata pelajaran lainnya lebih dari satu mata pelajran yang dikorelasikan .
Organisasi kurikulum yang berupa pengumpulan beberapa mata pelajaran yang
sejenis serta memiliki ciri-ciri yang sama dan dikorelasikan (difungsikan)
dalam satu bidang pengajaran. Salah satu mata pelajaran dapat dijadiakn “core
subject”, dan mata pelajaran lainnnya dikorelasikan dengan core tersebut.
“The Broad
Field Curriculum is essentially an effort to overcome the compartmentalization
and atomatization of curriculum by combining several specipic areas into large
fields”. Yaitu usaha peningkatan
dengan menyatukan beberapa mata pelajaran. [8]
Lima macam broad field menurut phenix :
a. IPS
: Peleburan dari mata pelajaran ekonomi, koperasi, sejarah, goegrafi, akuntansi
dan sejenisnya.
b. Bahasa
:Peleburan dari mata pelajaran membaca, menulis,tata bahasa, mengarang,
menyimak, spresiasi, dan pengetahuan bahasa.
c. IPA:
Peleburan dari mata pelajaran fisika, biologi, kimia, astronomi, dan kesehatan
d. Kesenian
: peleburan dari mata pelajaran seni tari, music, lukis, pahat, dan drama.
5.
Core Program
Program yang berupa unit –unit masalah
yang diambil dari suatu mata pelajran tertentu, dan mata pelajran lainnya diberikan
melalui kegitan-kegitan belajar dalam upaya memecahkan masalah. Suatu program
yang berupa unit-unit masalah, diaman masalah-masalah diambil dari suatu mata
pelajaran terteentu, dan amta pelajran lainnya diberikan melalui
kegiatan-kegiatan belajar dalam upaya memecahkan maslahnya. Kurikulum ini
bertujuan untuk mengembangkan integrasi, melayani kebutuhan siswa dan
meningkatkan keaktifan belajar dan hubungan antara kehidupan dan belajar.
Kurikulum inti menekankan kepada nilai social, unsure universal dalam suatu
kebudayaan memberikan stabilitas dan kesatuan pada masyarakat. Struktur inti
ditentukan oleh problem social. Karakteristik yang dapat dikaji dalam kurikulum
ini adalah; kurikulum ini direncanakan secara berkelanjutan( kontinuitas), isi
kurikulum berasal dari pengalaman dan problem actual dan lebih dikhususkan
untuk semua siswa.
Topic-topik yang yang dapat diangkat
dalam kurikulum ini selalu berkaitan dengan bebrapa disiplin ilmu dan
lingkungan, misalnya topic
·
Penanggulangan bahaya banjir bagi
kehidupan manusia
·
Memahami fungsi otak pada manusia
·
Membiasakan penggunaan media
pembelajaran
Dan masih banyak topic yang lainnya yang
dapat dibahas dalam kurikulum ini sebagai topic problema dalam pembelajaran,
tetapi dalam implementsinya tidak terlepas dari prinsip-prinsip maupun
karakteristik yang telah dikemukakan diatas.
6.
Electice program
Program yang mencari keseimbangan antara
organisasi kurikulum yang terpusat pada mata pelajarand an peserta didik. Suatu
program yang mencari keseimbangan antara organisasi kurikulum yang terpusat
pada mata pelajaran peserta didik. Dalam organisasi elektik terdapat 5 kelompok
mata pelajaran yaitu :
a. Kelompok
mata pelajaran agama dan ahlak mulia.
b. Kelompok
mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.
c. Kelompok
mata pelajaran ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
d. Kelompok
mata pelajaran estetika.
e. Kelompok
mata pelajran jasmani, olahraga ,dan kesehatan.
Kelompok-kelompok mata pelajran tersebut
selanjtnya dijabarkan lagi kedalam sejumlah mata pelajran tertentu yang
disesuaikan dengan jenjang dan jenis sekolah. Disamping itu, untuk memenuhi
kebutuhan local disediakan mata pelajaran muatan local, serta untuk kepentingan
penyaluran bakat dan minat peserta didik di sediakan kegiatan pengembangan
diri.
7.
Student centered
Suatu organisasi kurikulum yang
menitikberatkan pada kegiatan-kegiatan peserta didik, bukan pada mata
pelajaran. Perubahan dalam setiap proses pembelajaran yang tadinya berpusat
pada guru (teacher centered) menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa
(student centered). Dengan bertujuan agar siswa terlibat secara aktif dalam
membangun pengetahuan,sikap, dan perilaku serta guru disini lebih ditekankan
menjadi mediator.
Kurikulum ini menekankan pada mahasiswa
sebagai pembelajar dan apa ayng dilakukan siswa untuk sukses dalam belajar
dibandingkan dengan apa yang dilakukan oleh guru.[9]
Organisasi kurikulum ini merupakan sebuah kutub proses pembelajaran yang
menekannkan mahasiswa sebagai pembangunan pengetahuan sedangkan kutub yang lainnya
adalah dosen sebagai agen yang memberikan pengetahuan.[10]
Student centered merupakan hasil dari transisi perpindahan kekuatan dalam
proses pembelajaran, dari kekuatan dosen sebagai pakar menjadi kekuatan
mahasiswa sebagai pembelajar. Perubahan ini terjadi setelah banyak harapan
untuk memodifikasi pembelajaran yang menyebabkan siswa menjadi pasif, bosan,
dan resisten.[11]
5 faktor penting dalam prinsip
psikologis pembelajaran berpusat pada siswa, yaitu:
a. Faktor
kognitif dan metakognitif, yang menggambarkan bagaimana siswa berfikir dan
mengingat, serta penggambaran factor-faktor yang terlibat dalam proses
pembentukan makna informasi dan pengalaman.
b. Faktor
motivasi dan emosional (afektif), yang menggambarkan bagaiman keyakinan,emosi,
dan motivasi mempengaruhi cara seseorang menerima situasi pembelajaran,
seberapa banyak orang belajar, dan usaha yang mereka lakukan untuk mengikuti
pembelajaran.
c. Faktor
sosial dan developmental, yang menggambarkan bagaimana orang lain berperan
dalam proses pembelajaran dan cara-cara orang belajar dalam kelompok. Prinsip
ini mencerminkan bahwa dalam interaksi sosial, orang akan saling belajar dan
dapat saling menolong melalui saling berbagi perspektif individual.
d. Faktor
perbedaan individu, yang menggambarkan bagaimana latar belakang individu yang
unik dan kapsitas masing-masing berpengaruh dalam pembelajaran. Prinsip ini
membantu menjelaskan mengapa individu mempelajari sesuatu yang berbeda, waktu
yang berbeda, dan dengan cara yang berbeda pula.
e. Faktor
perkembangan, yang menggambarkan bahwa kondisi fisik, intelektual, emosional,
dan sosial dipengaruhi oleh factor genetic yang unik dan factor lingkunan.
E. KELEBIHAN
DARI BERBAGAI MACAM ORGANISASI KURIKULUM
1.Kelebihan
Separated curriculum
a).
Bahan pelajaran disusun sistematis,
logis, sederhana, dan mudah dipelajari
b)
.Kurikulum dapat dilaksanakan untuk mewariskan nilai-nilai dan budaya
terdaahulu.
c). Kurikulum ini mudah di ubah dan dikembangkan
2.
Kelebihan Correlated curriculum
a)
Bahan bersifat korelasi walau sebatas
beberapa mata pelajaran
b)
Memebrikan wawasan yang lebih luas dalam
lingkup satu bidang studi
c)
Menambah minat siswa berdasarkan
korelasi mata pelajran yang sejenis
3. Kelebihan
Integrated curriculum
a) Segala
permasalahan yang dibicarakan dalam unit sangat bertalian erat.
b) Sangat
sesuai dengan perkembangan modern tentang belajar mengajar
c) Memungkinkan
adanya hubungan antara sekolah dan masyarakat.
d) Sesuai
dengan ide demokrasi, dimana siswa dirangsang untuk berpikir sendiri, bekerja
sendiri, dan memikul tanggung jawab bersama dan bekerjasama dalam kelompok.
e) Penyajian
bahan disesuaikan dengan kesanggupan (kemampuan) individu, minat, kematangan,
baik secara individu maupun kelompok.[12]
4. Kelebihan
Broad field curriculum
a) Menunjukan
adanya integrasi pengetahuan kepada
siswa, dimana dalam pelajaran yang disajikan disoroti dalam berbagai bidang dan
disiplin ilmu.
b) Dapat menambah interes dan minat siswa terhadap
adanya hubungan antara berbagai bidang studi.
c) Pengetahauan
dan pemahaman siswa akan lebih mendalam dengan penguraian dan penjelasan dari
berbagai bidang studi.
d) Adanya kemungkinan untuk menggunakan ilmu
pengetrahuan lebih fungsional.
e) .lebih
mengutamakan pada pemahaman dari prinsip-prinsip dari pada pengetahuan
(knowledge) dan penguasaan fakta-fakta.
5. Kelebihan
Core program
a) Siswa
akan berparti sipasi sepenuhnya
b) Pembelajaran
ini akan menerapkan berbagai perinsip belajar yang dapat menoptimalkan kemampuan siswa
c) Mengandung
aspek estetika
6. Kelebihan
Electice program
a). adanya pemusatan pada mata pelajaran
b) memusatkan pada materi atau isi
pelajaran
c). pserta didik ikut serta secara aktif
dalam proses pembelajaran
d).adanya muatan local
e).adanya kegiatan penyaluaran bakat
pengembangan diri peserta didik.
7. Kelebihan
Student centered
a)
Murid menjadi aktif dan kreatif
b)
Proses pengajaran menjadi inovatif
karena peserta ddik seluruhnya ikut berperan aktif
c)
Adanya mediator guru ,dan murid yang
mengembangkan permasalahan yang ada untuk dipecahkan.
F. KEKURANGAN
DARI BERBAGAI MACAM ORGANISASI KURIKULUM
1.
Separated curriculum
a)
Bahan pelajaran diberikan atau dipelajari
secara terpisah-pisah , yang menggambarkan tidak ada hubungannya antara materi
satu dengan yang lainnya.
b)
Bahan pelajarannya tidak bersifat actual.
c)
Proses belajar lebih mengutamakan aktivitas guru dan
siswa cenderung pasif
d)
Proses dan bahan pelajaran sangat kurang memperhatikan
bakat, minat, dan kebutuhan siswa.
e)
bahan pelajaran yang sifatnya informasi
sebagian besar akan diperoleh siswa dari buku pelajran dan siswa akan lebih
banyak menghafal dalam mempelajari pengetahuan dan sifatnya terlepas-lepas
sehingga kemampuan siswa kurang berkembang.
2. Correlated
curriculum
a) Bahan
ajaran yang diberikan kurang sistematis
b) Kurikulum
ini kurang menggunakan bahan pelajaran yang berhubugnan langsung dengan
kehidupan nyata siswa.
c) Kurikulum
ini kurang memeperhatikan minat, bakat, dan kebutuahn siswa.
d)
Apabila prinsip penggabungan belum
dipahami, kemungkinan bahan pelajaran yang disampaikan masih terlalu abstrak
3.
Integrated curriculum
a)
Ditinjau dari ujian akhir atau tes masuk
yang uniform, maka kurikulujm ini akan banyak menimbulkan keberatan
b)
Kurikulum ini tidak memiliki urutan yang
logis dan sistematis
c)
Diperlukan waktu yang banyak dan bervariasi sesuai dengan kebutuhan siswa
maupun kelompok
d)
Mempelajari bahan pelajaran melalui
pemecahan masalah dengan cara memadukan beberapa mata pelajaran secara
menyeluruh dala menyelesaikan suatu topic atau permasalahan
e) Memberikan
kesempatan pada siswa untuk belajar sesuai dengan bakat, minat, dan potensi
yang dimilikinya secara individu.
f) Kurikulum
di bust oleh guru dan siswa sehingga memerlukan kesiapan dan kemampuan guru
secara khusus dalam pengembnagn kurikulum ini.
g) Bahan
pelajaran tidak bersifat sederhana
h) Dapat
memungkinkan kemampuan yang di capai siswa akan berbeda secara mencolok
4. Broad
fields
a)
Bahan yang disajikan tidak
berhubungansecara langsung dengan kebutuhan dan minat siswa, demikian juga
masalah-maslah yang dikemukakan tidak berkenaan secara langsung dengan
kehidupan sehari-hari yang dialami siswa.
b)
Pengetahuan yang diberikan tidak
mendalam dan kurang sistematis pada berbagai mata pelajaran.
c)
Urusan penyusunan dan penyajian bahan
tidak secara logis dan sistematis
d)
Kebanyakan diantara para guru tidak atau
kurang menguasai antar disiplin ilmu sehingga dapat mengaburkan pemahaman
siswa..
5. Student
centered
a) Peserta
didik yang tidak mampu berpartisipasi secara aktif akan menjaidi stress
b) Guru
yang tidak memiliki kecakapan dan keahlian dalam kelas akan menciptakan kelas
yang mati.
c) Suasana
belajar kurang kompetitif
d) Peserta
didik kurang mendapat arahan dari guru
BAB
IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari
uraian diatas dapat penyusun simpulkan
bahwa organisasi kurikulum Organisasi kurikulum merupakan pola atau desain bahan kurikulum
yang tujauannnya untuk memepermudah siswa dalam memepelajari bahan pelajaran
serta mempermudah siswa dalam melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan
pembelajaran dapat di capai secara efektif.
Jenis-jenis
organisasi dalam kurikulum yakni:
1. Separated
curriculum
2. Correlated
curriculum
3. Integrated
curriculum
4. Broad
fields
5. Core
program
6. Ecletic
curriculum
7. Student
centered
B.
SARAN
Mengingat
pentingnya mengetahui jenis organisasi yang sesuai dengan keadaan kebutuhan
dalam dunia pendidikan, maka pada setiap
tenaga pendidik harus teliti mengetahui kelebihan dari masing-masing organisasi
dan kekurangannya. Agar para peserta didik dapat terus mengalami perkembgan
dalam pengetahauannya, perubahan sikap, dan pengmbangan dirinya.
DAFTAR
PUSTAKA
Dakir,
Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, Rineka
Cipta, Jakarta, 2010.
Hamalik,
Oemar, Manajemen Pengembangan Kurikulum , Remaja Rosda Karya, Bandung,
2008.
Hamalik,
Oemar, Manajemen Pengembangan Kurikulum , Remaja Rosda Karya, Bandung,
2010,halaman 136-137.
Nana
Syaodih Sukmadinata, Pengembangan
Kurikulum Teori dan Praktek, Remaja Rosdakarya,
Bandung, 1997.
Rusman,
Manajemem Kurikulum, Grafindo
Persada, Jakarta, 2009.
Soetopo
Hendrayat, Pembinaan dan Pengembangan
Kurikulum, Bumi Aaksara, 1982.
Suryosubroto,
Tata Laksana Kurikulum, Rineka Cipta,
Jakarta, 1990.
[1]
Oemar hamalik, hal 136-137
[2]
Sayor, Alexander, dan Lewis (1974)
[3]
Harold B.Albert (1965)
[4]
Rusman, cetakan pertama 2009. Manajemen
kurikulum, hal. 60-61
[5] ( Hand,1958
dalam koestantoniah, 1998)
[6] (Soedjadi dalam
Darwin, (2001:15)
[7]
(S. Nasution, 1986)
[8]
Hilda taba hal 497 (1962)
[9]
Harden dan Crosby (2000)
[10]
Kember (1997)
[11]
Rogers (1983)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar